KARTU INDONESIA SEHAT HANYA GANTI BAJU JKN

Program Kartu Indonesia Sehat atau KIS dan BPJS itu sama atau , tidak ada yang berbeda. Kebiasaan pemerintah yang sering kali mengganti kulit kembali dilakukan oleh pemerintahan era Jokowi. Presiden yang sering kali blusukan itu mestinya lebih fokus menggarap golongan mengambang, yakni masyarakat yang selama ini tidak tertolong oleh Jamkesmas dan tidak dapat membayar iuran BPJS.

BPJS umumnya diikuti oleh para pekerja yang sebelumnya memegang kartu jamsostek kesehatan. Umumnya mereka membayar premi secara langsung dipotong melalui gaji yang diterima. Sementara bagi sebagian masyarakat lain yang tidak bisa mengikuti program BPJS harus menanggung beban pengobatan yang sangat besar. 

Pernah suatu ketika bertemu dengan seorang bapak yang anaknya baru saja mengalami kecelakaan. Sejak pertama kali masuk rumah sakit Sumber Waras, bapak ini telah mengeluarkan uang 3 juta rupiah. Tuturnya, dia membutuhkan dana sekitar 13 juta untuk penanganan pertama anaknya. Biaya sebesar 13 juta itu belum untuk perawatan setelah operasi.

Yang lebih memprihatinkan lagi, bapak yang sehari-hari bekerja serabutan ini belum tahu program BPJS. Untuk membayar semua tagihan rumah sakit bapak ini harus meminjam dari beberapa orang dan menjaminkan barang berupa sepeda motor dan barang rumah tangga lainnya. 

Intinya, pemerintahan ke depan semestinya lebih fokus pada perbaikan sistem dan pemerataan manfaat program. Bukan hanya sekedar mengganti baju program sesuai jargon dan janji-janji waktu berkampanye. Semoga hal ini bisa menjadi perhatian segenap pihak.